JELAS DONG, udah susah2(ga juga) ke Palembang ga mungkin ga jalan2, ya ga? Beberapa TEMPAT WISATA yang kami kunjungi:
- Pulau Kemaro dengan berbagai unsur ke-Cina-annya
- Pulau Kemaro dengan berbagai unsur ke-Cina-annya
Loh kok kesannya angker gini nih foto. Pagoda(?) itu termasuk baru, baru 2,5 tahun kata ibu2 tua yang tinggal di ditu. belum diresmikan dan masih dikunci. Katanya biasanya sih pulau itu rame, ya piknik, ya sembahyang. Tapi karena waktu itu hari Jumat pagi, jadilah kosong melompong dari para pengunjung. Nyebrang dan keliling pulai naik perahu.
Saya penasaran banget tempat apa ini. Dari awal saya baca di peta wisata, saya sudah sangat tertarik, apalagi judul bahasa Inggrisnya ‘Sriwijaya Archaelogical Sites’. Saya pikir bakal melihat situs2 penggalian.TERNYATA oh ternyata ini hanya sebuah taman yang sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat luas dengan satu bangunan utama (semacam pendopo) di tengah yang di tengah2nya terdapat seonggok batu prasasti yang dikurung kotak kaca kotor . Untuk apa tempat ini? Seakan2 menjawab pertanyaan saya, datang segerombolan anak muda dengan membawa skateboard. Dan, berlatihlah mereka di bangunan itu.
- Bukit Siguntang
Pemakaman. Ya, bayangkan sebuah bukit yang sedikit dimodifikasi dengan jalur2 pejalan kaki serta kendaraan, beberapa bangku, lampu, serta bangunan2 sederhana beratap yang digunakan untuk makam. Istimewanya? Inilah kumpulan makam para raja, putri, serta panglima kerajaan. Udara dekat makam semerbak dengan wangi2an bunga yang entah diletakkan oleh siapa.
Pemakaman. Ya, bayangkan sebuah bukit yang sedikit dimodifikasi dengan jalur2 pejalan kaki serta kendaraan, beberapa bangku, lampu, serta bangunan2 sederhana beratap yang digunakan untuk makam. Istimewanya? Inilah kumpulan makam para raja, putri, serta panglima kerajaan. Udara dekat makam semerbak dengan wangi2an bunga yang entah diletakkan oleh siapa.
Yang satu ini paling membuat saya penasaran, tapi tidak terlalu memuaskan. Saya hanya bisa memandang tembok panjaaang yang sudah agak berlumut dengan tulisan “BENTENG KUTO BESAK”. Dalamnya sepertinya digunakan untuk kantor ke-militer-an. Andai saja ada seseorang yang bisa memperkenalkan & menjelaskan arti dan histori bangunan ini, tembok lapuk itu akan lebih berkesan bagi saya.
-Museum
-Museum
Dengan bodohnya saya tidak mengetahui nama museum yang saya kunjungi. Kurang terawat, layaknya museum2 di mana2. Bangunan yang luas dan megah rupanya tidak bisa diimbangi dengan perawatan yang memadai. Terdapat banyak artefak, arca, prasasti, dan berbagai benda2 bersejarah lainya(maupun tiruannya). Ironisnya, ada satu ruangan yang sangat tertata, terawat, dan terfasilitasi dengan baik: ruangan tentang Melaka, Malaysia. Sepertinya dua pihak telah bekerjasama dalam hal ruang untuk bertukar pengetahuan tentang negeri masing-masing.
-Mesjid Agung
Selayaknya berbagai mesjid agung laiinya, terdapat di tengah kota yang padat, dipenuhi kaum lelaki saat sholat Jumat, megah dan luas. Sayang, karena saya sedang ‘berhalangan’ saya tidak masuk ke dalamnya.
-Mesjid Agung
Selayaknya berbagai mesjid agung laiinya, terdapat di tengah kota yang padat, dipenuhi kaum lelaki saat sholat Jumat, megah dan luas. Sayang, karena saya sedang ‘berhalangan’ saya tidak masuk ke dalamnya.
- Jembatan Ampera
Inilah trade mark kota ini. Sungai Musi yang membelah kota ini menjadi daerah Ulu dan Ilir sangat lebar, namun bisa diseberangi dengan mudah. Dulunya, jembatan ini bisa diangkat agar kapal besar bisa tetap melaju di atas sungai di bawahnya. Sekrang, hal itu tidak mungkin lagi karena mobilitas penduduk sangat tinggi. Selama saya berada di sekitar jembatan ini, tidak pernah mobil tidak berbaris di atasnya.
Saya pun tidak menyia2kan kesempatan memandang(dan berfoto) pemandangan malam hari yang disuguhkan lampu jembatan ini. Spot yang bagus bisa ditemukan di restoran Riverside yang terletak tepat di samping Sungai Musi. Makan malam bisa Anda jalani dengan di-latar-belakang-i pemandangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar