Saya senang sekali. Kemarin baru saja saya bertemu lagi dengan teman-teman SMP saya tercinta. Meskipun saya kangen, namun entah mengapa saat berkumpul kembali rasanya bukan seperti bertemu dengan orang yang sudah lama tidak bertemu. Rasanya seperti bertemu dengan teman yang bersama setiap hari. Saya sama sekali tidak merasa mereka teman lama saya. Rasanya tetap seperti dulu. Meskipun saya merasa begitu,tidak ada yang bisa memastikan bahwa mereka juga begitu.
Seperti biasa, tempat pertemuan kami ya di Metropolitan Mal itu. Sebenarnya kami sudah bosan, tapi tempat yang mudah dicapai hanya di situ saja. Akhirnya saya, Destin, Sari, dan Fia muncul. Sayang Amel dan Anri tidak bisa ikut. Kami langsung menghabiskan waktu di Fun World. Main drum-druman, tembak-tembakan, sepeda-sepedaan, kuda-kudaan, mobil-mobilan, yah seperti yang orang lakukan kalau sedang berada di sana lah. Saya mencoba permainan supir bus. Wahahaha sulit sekali dan selalu nilainya minus walaupun entah kenapa karena permainan itu memakai bahasa Jepang.
Tidak terasa sudah pukul 11.30. Sebenarnya saya yang merasa cepat karena saya diburu waktu. Pukul 13.00 saya harus les mengemudi. Otomatis sebelum jam segitu saya sudah harus meninggalkan teman-teman saya. Cepat-cepat saja saya mengusulkan untuk makan siang di Ichiban Sushi. Barulah saat kami mau memesan, si Ica datang. Ternyata dia disuruh jaga rumah dulu.
Kami pun mengobrol (selain makan tentunya, dan sayangnya saya melewatkan beberapa obrolan karena harus ke toilet -mulas-). Sangat menyenangkan namun sangat singkat. Ya, saya pun pergi les. Kami berencana untuk bertemu lagi minggu depan (ini karena tidak ada satu orang pun di antara kami yang merasa puas). Sayang, Fia sudah harus kembali ke sekolahnya, Taruna Nusantara.
Sudah buru-buru juga tetap saja saya terlambat. Keadaan sudah berubah semenjak terakhir kali saya naik angkot dari sana. Saya menunggu angkot di tempat yang salah. Jelas saja tidak ada satu pun yang muncul. Setelah menunggu lama saya meng-sms Ica dan ternyata harusnya saya menyebrang dan naik angkot dari sana. Tidak yakin, say bertanya pada mbak penjaga kios pulsa. Ternyata benar akhirnya saya naik juga. Di angkot tambah lagi saya dimarahi Mama karena tidak bertanya tentang hal ini padanya (Mama menelepon saya karena dia ditelepon orang dari les mengemudi yang bilang kalau saya belum ada di sana). Padahal saya tidak punya pulsa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar